> KEMBALI KE KEHIDUPAN SEHARI-HARI

KEMBALI KE KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 Kamu saat ini sedang membaca Ossananajimi no Imouto no Kateikyoushi wo Hajimetara volume 3 chapter 20. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw


"Selamat datang! Untuk berapa orang, ya?"


"Manami terlihat ceria sekali..."


Pada hari libur, Aisa mengatakan itu sambil memperhatikan Manami yang sedang bekerja paruh waktu.


Hari ini, aku dan Aisha tidak sedang masuk shift, tapi di siang hari, Manami dan Yuki akan memiliki waktu luang, jadi kami berencana untuk berkumpul di kamar Yuki dengan alasan belajar privat.


"Terima kasih telah menunggu. Ini omurice dan makan siang spesial hari ini."


"Terima kasih, Yuki."


"Mm... Aku juga akan membawa air dinginnya."


Yuki melayani kami dengan senyum yang ramah.


Dengan kebaikan dari Master dan Akemi-san, kami diizinkan untuk makan siang di sini, jadi Aisha dan aku duduk di kursi booth.


"Sepertinya ini pertama kalinya aku mendengar Yuki berbicara begitu lancar..."


"Apa yang kau bicarakan? Itu semua berkat Kouki. Yuki berubah karena kau."


"Eh?"


Saat kami bertukar pandang, Aisha sedikit terkejut dan kemudian menjelaskan,


"Yuki menjadi lebih percaya diri setelah beberapa kali les privat, itu karena Kouki."


"Tidak... rasanya aku tidak melakukan hal sebesar itu..."


Tapi, Aisha sepertinya tidak setuju dengan pemikiranku. 


Dia menatapku dengan pandangan agak skeptis dan berkata,


"Yang membuat Yuki menyadari ingin berubah itu adalah Kouki. Yang menyuruhnya mulai bernyanyi, yang melatihnya sampai bisa berbicara lancar saat bekerja paruh waktu, yang mendorongnya untuk tampil lebih baik di turnamen olahraga, itu semua juga karena Kouki."


Aisha tersenyum lembut.


Kalo aku menelusuri apa yang sudah dilakukan, memang sepertinya dalam waktu singkat aku melakukan banyak hal...


"Apa hanya dengan itu, dia bisa berubah sejauh ini?"


"Yang menganggap itu hanya 'Hanya' hal itu mungkin hanya Kouki saja."


"Begitu ya..."


Perubahan yang terjadi memang sangat mengejutkan.


Bagi aku, Yuki hanya berusaha keras, dan apa yang dia miliki akhirnya bisa terlihat oleh orang lain, tapi...


"Justru sekarang, aku merasa banyak hal yang sudah dibantu oleh Yuki."


"Kalo begitu, aku rasa itu hal yang baik."


Kami ber-2 menunggu dengan tenang sambil mengamati Yuki, yang kini sudah sangat terbiasa dengan pakaian pelayan, sambil menunggu pekerjaan mereka selesai.



"Luar biasa! Kau sudah mengeluarkan 3 video!"


"Masih jauh dari kata cukup...tapi terima kasih."


Setelah selesai dengan shift mereka, Manami dan Yuki bergabung, dan akhirnya empat dari kami berkumpul di kamar Yuki.


Setelah postingan pertama yang langsung menarik perhatian banyak komentar berkat kemampuannya, dan kolaborasi dengan Akitsu serta promosi yang membuat popularitasnya melonjak, Yuki melanjutkan dengan video kedua yang semakin dikenal.


Kini, dengan statusnya yang semakin populer, Yuki siap mencoba video ketiganya.


"Tapi, itu tetap luar biasa, sudah jadi populer seperti ini."


"Itu...tidak seperti itu."


Yuki mengatakan itu, tapi kalo melihat jumlah tayangan dan rating, sudah jelas terlihat kalo dia cukup populer meskipun masih bisa dianggap pemula.


Dulu, Yuki biasanya menyanyikan lagu-lagu yang dia sukai, tapi kali ini, lagu yang dipilih adalah lagu terbaru yang disarankan oleh Manami.


"Hehe. Onee-chan dan Kouki-nii bilang kalo kita bisa memprediksi lagu yang akan hits, dan kalo kita nyanyikan lagu itu, semuanya bisa berubah. Jadi aku coba cari deh!"


Di sinilah insting liar Manami sangat membantu.


Lagu yang dipilih adalah lagu dari seorang artis yang hampir tidak dikenal dan baru saja dirilis kemarin. 


Manami menemukannya dengan cepat, dan hari ini kami berencana untuk merekam dan langsung menguploadnya.


"Sebenarnya...rekamannya sudah selesai."


"Hebat sekali..."


"Aku tidak sabar...ingin segera menguploadnya..."


Yuki berkata itu dengan sedikit ekspresi malu dan agak canggung, seperti anak kecil yang tidak sabar dengan mainannya. 


Ekspresinya sangat lucu.


"Jadi, tinggal mix suara, ya?"


"Dan persiapan video...encoding, dan secepat mungkin diupload."


Sudah sangat terlihat kalau Yuki sudah sangat terbiasa dengan semua proses ini.


"Kouki sih mungkin tidak masalah, tapi...apa kami bisa membantu?"


"Aku ingin mendengar pendapat kalian semua."


Kami semua cukup terkejut ketika Yuki dengan tegas menunjukkan niatnya.


"Yey! Aku juga ingin mendengarkan lagu dari Yuki-kun!"


Manami langsung memeluknya, dan Yuki pun tersenyum sambil mulai menyiapkan semuanya.



Itu adalah pertanyaan yang sebenarnya aku ajukan tanpa berpikir banyak.


"Ngomong-ngomong, kenapa kau memutuskan untuk membuka kafe di sini?"


Setelah makan siang selesai dan saat kami sedang memasuki waktu istirahat sekaligus sesi pengajaran privat untuk Yuki, aku tiba-tiba bertanya pada Master.


"Ah, memang ya. Aku belum sempat memberitahumu. Kebetulan juga, karena aku sedang meminta bantuan mengenai Yuki, mungkin sekarang saat yang tepat untuk bicara tentang ini."


"Berbicara tentang apa...?"


Master menyodorkan kopi yang baru saja disiapkan dan memintaku duduk di kursi bar.


"Walaupun mungkin kau tidak mengingat tentang diriku, tapi pasti kau ingat tentang Yuki saat itu, kan?"


"Ya, tentu saja..."


"Kalo begitu, bukankah kau merasa heran? Bagaimana bisa Yuki yang dulu begitu ceria dan percaya diri, bisa berubah menjadi seseorang yang sangat pendiam seperti sekarang?"


Aku terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.


"Ah, aku tidak bermaksud membuatmu bingung. Maaf, maaf."


Master meminum kopinya dan dengan tenang melanjutkan,


"Sekarang aku memang terlihat seperti ini, tapi pekerjaan yang sering mengharuskanku untuk pindah-pindah membuatku sering pergi jauh. Yuki dan kalian semua hanya bersama dalam waktu beberapa bulan, tapi di tempat lain, aku sering berpindah-pindah dalam waktu yang tidak lama."


Aku tidak bertanya lebih lanjut tentang pekerjaan Master, tapi aku sudah mendengar kalo keluarga Yuki sering pindah karena pekerjaan orang tuanya, dan memang kami hanya menghabiskan waktu bersama dalam waktu singkat. 


Dari penjelasan Master, aku mulai memahami sedikit tentang keadaan Yuki setelah kami berpisah.


"Ketika sudah menjadi siswa SD, Yuki memang tidak bisa lagi tetap seperti dulu. Sepertinya dia mulai kesulitan untuk beradaptasi dengan sekolahnya."


"Ah...begitu..."


Dulu, wajah Yuki bahkan bisa membuat orang mengira dia seorang anak laki-laki, tapi seiring bertambahnya usia, penampilannya pun berubah. 


Tentu saja, cara berhubungan dengan teman-teman laki-laki dan perempuan juga ikut berubah. 


Seperti halnya aku dan Aisha yang mulai menjadi lebih jauh...


Bagi Yuki, perubahan ini mungkin terasa seperti terjadi pada semua teman sekelasnya.


"Karena waktu kecil Yuki begitu, kami jadi agak lengah...kami pikir, 'Suatu saat semuanya akan baik-baik saja', tapi ternyata, begini jadinya. Karena keadaan pekerjaan ku yang terus memindahkannya, aku malah membuat Yuki terus menderita."


"Itu..."


Tentu saja, banyaknya pergantian sekolah menjadi salah satu alasannya.


Lebih lanjut lagi, kalo Yuki tetap tinggal di sini...aku rasa Aisha dan Manami pasti tidak akan membiarkan Yuki merasa terasing sendirian. 


Meskipun aku tidak tahu apa aku bisa turut membantu seperti yang Aisha lakukan...


"Makanya, sekarang giliran kami yang bergerak untuk Yuki. Di tempat yang menjadi kenangan baik baginya, kami ingin mencoba hal baru bersama. Tentu saja, kami tidak bermaksud menyusahkan hidupnya. Bagi kami, meskipun Yuki kini lebih pemalu, dia tetaplah gadis yang sangat kami sayangi."


Dengan ekspresi serius yang tiba-tiba muncul, Master menundukkan kepalanya dan berkata,


"Terima kasih, Kouki-kun."


"Eh!? Itu tidak perlu... Tidak ada yang perlu disyukuri seperti itu..."


Di dalam cangkir Master sudah tidak ada kopi lagi.


Tapi, dengan cangkir yang masih dipegang, dia mengalihkan pandangannya ke cangkir tersebut, lalu melanjutkan.


"Setelah meminta Kouki-kun untuk menjadi guru privat, aku merasa kalo sesuatu yang tidak bisa kami lakukan selama lebih dari sepuluh tahun, atau malah malah semakin buruk, akhirnya bisa membaik. Sesuatu yang kami rasa sudah tidak bisa diubah lagi..."


"Begitu ya..."


Kalo begitu, perubahan besar yang terjadi pada Yuki belakangan ini memang sangat signifikan.


Tapi perubahan itu tentu tidak terlepas dari fakta kalo Master dan Akemi-san adalah orang tua yang sangat peduli dan terus berusaha untuk membantu Yuki. 


Itulah yang akhirnya membuat perubahan itu mungkin terjadi.


"... Kalo dipikir-pikir lagi, luar biasa ya."


"Benar-benar mengejutkan..."


Video ke-3 yang baru saja diposting beberapa hari lalu mendapatkan jumlah tayangan yang jauh melebihi perkiraan.


Berkat lagu aslinya yang sukses seperti yang diprediksi Manami, dan dengan sedikitnya versi cover lainnya, kemampuan bernyanyi Yuki sangat mencolok. 


Bahkan, kalo kita mencari lagu ini, ada kalanya hasil pencarian menunjukkan Yuki lebih tinggi dari versi aslinya.


"Yuki memang luar biasa..."


Master berkata begitu, tapi sejujurnya, aku merasa aku tidak melakukan hal besar. 


Lagu dan penampilan di turnamen bola, semua itu adalah hasil dari potensi yang dimiliki Yuki sendiri.


"Semua berkat Kouki-kun..."


Meski begitu, mendengarnya tetap membuatku merasa dihargai.


Semua yang telah dicapai hingga sejauh ini, serta kepercayaan diri yang dia bangun, semua berkat usaha keras Yuki.


"Kerja kerasmu luar biasa."


"...Ya!"


Aku tahu betul, karena aku melihatnya saat dia bekerja sebagai pelayan di bawah.


Yuki yang sekarang memang berbeda dari Yuki yang aku kenal dulu, saat kami masih bermain bersama sebagai teman masa kecil. 


Tapi, dia juga bukan lagi orang yang tidak bisa berbicara saat baru saja pindah ke sini.


Meskipun dia masih menunjukkan gerakan yang mengingatkan pada binatang kecil dan berbicara dengan sedikit ragu, aku merasa Yuki sudah cukup baik, dengan ekspresi yang jauh lebih percaya diri.



◇【POV YUKI】


"Aku tidak bisa lagi...menyembunyikan perasaanku ini"


Sambil memeluk bantal tempat Kouki-kun duduk, aku merasa malu karena memikirkan hal ini.


Tapi, aku sadar kali aku tidak bisa lagi berbohong terhadap perasaan yang sudah aku sadari.


"Perasaan ini...harus diungkapkan dengan kata-kata..."


Kouki-kun sudah berkali-kali memberi semangat seperti itu padaku...


Karena itu...


Aku pikir, Aisha-chan dan Manami-chan juga merasakannya, dan aku juga yakin kalo Kouki-kun juga...pasti begitu.


Tapi, aku... sudah...


"Seandainya aku bisa kembali lebih cepat ke sini..."


Tapi, sepertinya akan sangat sulit untuk menahan perasaan yang terus meluap ini.



Selanjutnya

Posting Komentar

نموذج الاتصال