Chapter 4: Gadis Cantik, Cemburu pada Teman Masa Kecil Kakak Tiri
pov Riko.
Baiklah, aman, belum ketahuan.
Aku mengikuti Onii-chan dari jarak sekitar 20 meter di belakangnya, bergerak dengan pelan-pelan. Rambut emas yang mencolok ini, tersembunyi di balik hoodie yang kukenakan di atas seragam, dengan tudung yang menutupi kepala. Dari jauh, bahkan aku pun tidak akan mengenali diriku sendiri.
Aku sudah hampir yakin siapa pacar Onii-chan Pasti dia.
“Ossu ossu! Selamat pagi, Ryuto!!!”
Muncul dia. Teman masa kecil Onii-chan, Akane Usui-senpai. Setiap hari, setiap hari, si kucing pencuri Akane-senpai ini selalu mengganggu momen romantis Onii-chan dan aku saat berangkat sekolah.
Hanya karena dia teman masa kecil Onii-chan, Akane-senpai dengan kurang ajarnya menyusup ke waktu manis kami. Hari ini pun, dia mengambil tempat di sebelah kiri Onii-chan, bercakap-cakap dengan riang.
?? Apa itu? Akane-senpai tersandung. Sesaat aku merasa senang. Tapi segera aku menyesalinya. Tidak boleh, tidak boleh!! Onii-chan pasti tidak akan suka dengan gadis yang punya sifat buruk seperti itu!!
Aku sudah bertekad untuk menjadi gadis sempurna yang pantas un5 Onii-chan.
Aku menutup mata, berusaha menenangkan Riko yang penuh iblis dalam pikiranku dengan Riko yang penuh malaikat, dan kemudian membuka mata sambil menghela napas.
“Apa!? Apa!? Apa!? Kenapa!?!!”
Onii-chan dan Akane-senpai berpegangan tangan. Dan, bahkan dengan jari yang saling bertaut seperti sepasang kekasih!! Betapa tidak tahu malu!!
Semakin dekat ke sekolah, semakin banyak siswa yang berdatangan. Di tengah-tengah itu, Akane-senpai dengan bangga, seolah-olah ingin pamer, menyelipkan jarinya di tangan kiri Onii-chan.
“Uuuh… Onii-chan benar-benar punya pacar… Laki-laki memang suka dengan gadis berdada besar…”
Aku berjalan dengan lesu di belakang Onii-chan dan Akane-senpai sambil menangis sendirian. Saat itulah, tiba-tiba Akane-senpai berbalik dan tatapan kami bertemu.
Gawat, aku ketahuan kalau aku menguntit!?
Akane-senpai tersenyum puas, dengan wajah menang, dan berbisik sesuatu. Dia perlahan melepaskan satu per satu jarinya yang menyelip di tangan kanan kakak.
Kesal, kesal, kesal, kesal, kesal!! Tidak mungkin aku bisa menyerah pada Onii-chan!! Lebih baik mati daripada menyerah!!
Lihat saja, kucing pencuri! Aku pasti akan merebut kembali Onii-chan-ku!!