Chapter 11: Gadis Cantik Mengambil Keputusan yang Tak Terduga
"Kesal... kesal... tapi, sangat lezat... uuhh... kesal sekali..."
Aku terus makan nikujaga buatan Akane-senpai dengan air mata mengalir di wajahku.
"Terima kasih atas makanannya!"
Setelah menghabiskan nikujaga itu, aku membereskan piringnya dan berlari masuk ke kamarku sendiri.
"Hei, Riko? Riko!?"
Aku mendengar suara khawatir Onii dari luar ruangan.
Onii baik sekali. Suka!!
Tapi, aku malu dan merasa tak berguna, aku tak bisa menghadapi onii-chan.
Onii-chan selalu memakan omurice buatanku setiap hari.
Karena aku belum pernah memasak sebelumnya jadi awalnya aku selalu gagal dan hanya bisa membuat omurice yang gosong yang berbentik seperti arang.
Namun, onii-chan yang baik hati selalu berkata, "Semua orang memulai seperti ini," dan dengan tatapan kosong di matanya, dia benar-benar menghabiskan omurice-ku.
Baik sekali. Baik sekali. Aku mencintainya!!
Tapi mungkin aku terlalu bergantung pada kebaikan onii-chan.
Melihat onii-chan menikmati nikujaga buatan Akane-senpai itu sudah cukup jelas.
Aku menghabiskan malam menangis tanpa bisa tidur.
***
"Riko~! Apa kamu sudah bangun? Sarapannya sudah siap loh!"
Tentu saja aku bangun. Lagiputa Aku belum tidur sejak tadi malam.
"Maaf... hari ini mungkin aku tidak bisa ke sekolah..."
"Baiklah, bekalnya ada di meja makan, kalau kami bisa makan, makanlah ya."
"Aku mengerti..."
Hari ini aku tidak ingin pergi ke sekolah bersama onii-chan. Maksudku aku tidak ingin bertemu dengan Akane-senpai.
Melihat onii-chan berbicara dengan Akane-senpai bisa membuatku gila.
Aku harus tidur meskipun sedikit. Aku memaksakan diri untuk memejamkan mata.
***
Aku mengenakan gaun oranye. Sepertinya ini sebuah pesta.
Aku duduk bersama mama dan ayah, mengelilingi meja. Ada dua kursi kosong di tempat yang paling mencolok di aula.
Aku merasa ada sesuatu yang buruk akan terjadi.
"Ladies and gentlemen, mari kita sambut pengantin pria dan pengantin wanita!!"
Suara pembawa acara bergema di aula, dan pengantin pria serta wanita memasuki ruangan.
Itu onii-chan dan Akane-senpai!!
Aku memaksa senyum dan memberikan tepuk tangan kepada onii-chan dan Akane-senpai.
Kenapa... kenapa... kapan ini terjadi??
Onii-chan dan Akane-senpai duduk di kursi pengantin, dan pembawa acara mulai menceritakan kisah cinta mereka.
"Mibu Ryuuto dan Usui Akane telah menjadi teman masa kecilku sejak mereka lahir. Ayah Ryuuto, seorang fotografer perang, dia sering meninggalkan rumah, dan Ryuuto serta Akane tumbuh seperti saudara kandung."
Apa?? Saudara kandung?? Onii-chan hanya punya satu adik perempuan, yaitu aku!!
Pembawa acara bertanya kepada onii-chan.
"Ryuuto-san, apa yang membuat Anda memutuskan untuk menikah?"
"Nikujaga. Itu adalah masakan favorit ibuku yang sudah meninggal sejak aku kecil, dan Akane bisa membuatnya dengan sempurna. Masakan Akane yang lain juga sangat lezat..."
"Jadi, Ryuuto-san benar-benar terpesona oleh masakan Akane-san!"
Ketika aula dipenuhi suasana hangat, perutku berbunyi keras, 'guuu...'
***
"Hah!!"
Mimpi... Aku berkeringat sampai pakaian dalamku basah. Itu mimpi yang sangat buruk.
Aku harus membersihkan perasaan buruk ini dengan mandi.
Di ruang ganti, aku mencium baju onii-chan sekuat mungkin untuk menenangkan diri, lalu mandi. Kemudian,
'Gukuruuu...'
Perutku berbunyi pelan. Karena aku lapar, aku mimpi seperti itu...
Setelah mandi, aku mengenakan celana pendek dan hoodie lalu pergi ke ruang makan. Di meja, ada bekal yang dibuat onii-chan, dengan sebuah catatan.
'Meskipun kamu tidak punya nafsu makan, tapi tetap makan ini ya!!'
aku yang merasa senah oleh perhatian onii-chan itu, aku lalu membuka bekal itu.
Ada tamagoyaki dengan acar jahe merah, tumis asparagus dan bacon, wortel glasir yang disiapkan sebelumnya, dan nugget beku.
Onii-chan bilang, "Ini tidak memakan waktu lama," tapi bekal itu selalu berbeda setiap hari.
Wortel glasir dibuat dengan mirin dan madu agar lebih mudah dimakan untukku yang tidak suka sayuran. Dia sangat memikirkan aku.
Setelah menghabiskan bekal penuh cinta dari onii-chan, aku berganti seragam. Kemudian, aku mengambil keputusan dan berangkat ke sekolah.
***
Setelah jam pelajaran selesai, aku berlari ke loker.
Aku melihat punggung onii-chan dan Akane-senpai berjalan bersama, dan berteriak kepada mereka.
"Akane-senpai! Tolong ajari aku memasak!!"