> Sayang sekali yandere tidak berpengaruh padaku

Sayang sekali yandere tidak berpengaruh padaku

 


Chapter 11 - Panggilan Telepon dari Teman Sekelas




"Ehm… apa yang kau butuhkan dengan ku?"


Pikiranku terhenti ketika ketika tiba-tiba aku menerima telepon dari adik perempuan Imamura. Tidak, maksudku… apa yang dia inginkan dariku, seorang penyendiri di dasar hierarki kelas?


Saat aku sedang memikirkan hal itu───


『Ada perlu apa? Jangan berkata begitu! Bukankah besok kau akan datang ke acara kumpul-kumpul? Kita bahkan belum menentukan tempat bertemunya! Huh, jangan buat semuanya jadi repot!』


"…………Hm? Kumpul-kumpul…?"


Ah, benar juga, beberapa hari lalu aku memang sempat mendengar sesuatu seperti itu dari adik perempuan Imamura… meski aku tidak ingat pernah diundang, atau pernah mengatakan akan datang…


Hmmm, karena sejak itu dia tidak pernah menyinggungnya lagi, kupikir acaranya batal begitu saja…


"Ehm… siapa yang bilang kalo aku akan datang?"


『Hah? Kakakku, Yuya. Kalian akhir-akhir ini kan cukup dekat?』


"…………"


Apa itu bisa disebut dekat? Dia hanya menyapaku karena aku bicara dengan Hamura…


(Hmmm, kurasa aku mulai bisa menebak… dia memaksakan jadwal besok tanpa mempedulikan urusanku… entah apa tujuannya. Tapi sebaiknya aku langsung menolaknya saja.)


"Ehm… sebenarnya besok aku───"


『Besok! Kita kumpul jam 11 di depan stasiun! Karena nanti kita akan makan siang bersama-sama, jangan makan siang sebelumnya!! Jangan sampai terlambat!!』


Adik perempuan Imamura memotong ucapanku, menyampaikan jadwalnya, lalu menutup telepon.


"…………Serius?"


Aku merasa seperti dijebak untuk sebuah janji sepihak…


Yah… bukan berarti aku ada jadwal lain juga, jadi tak apa sih…


"Senpai…? Siapa yang menelepon tadi? Sepertinya suaranya terdengar kasar…"


"Teman sekelas…"


"Eh!? Senpai punya teman bicara di kelas!? Kejam!! Aku kira kita sejenis!! Da-dan tadi itu suara perempuan, kan!? Ja-jangan bilang, senpai… bukan perjaka!?"


"Jangan perlakukan aku seperti pengkhianat! Apa maksudmu barusan!?"


Tentu saja aku masih perjaka!!


"Jadi… senpai masih perjaka!? Uuh, aku kira senpai sama sepertiku yang belum punya pengalaman…!! Dasar pengkhianat!!"


"Wajahmu merah padam, kenapa jadi curhat sekarang!? Tenanglah sedikit!?"


Saat kami berdua sedang bertengkar dengan tidak elegan, aku merasakan tatapan yang melekat dengan intensitas yang tidak nyaman.


Seperti ada sesuatu yang membuat bulu kuduk berdiri…


Kami pun terkejut dan perlahan menoleh ke belakang───


『Ehehe… kalian berdua sedang bertengkar… ehehe, lucu sekali. Mihiro-chan, Mihiro-chan… Ishigami-kun itu masih perjaka, kok?』


Hamura yang sudah berganti pakaian berdiri setengah bersembunyi di balik pintu kamarnya, sambil tersenyum dengan ekspresi yang agak… kacau.


Dan kenapa dia bisa menyatakan itu dengan yakin!?


"Tuh kan, ufufu, senpai juga ternyata masih satu golongan. Kupikir aku telah dikhianati oleh sahabatku sendiri… ufufu"


"Kenapa kau malah terlihat senang… haa… tapi yang lebih penting, soal besok, bagaimana?"


"? Ishigami-kun, soal besok apa maksudmu…?"


"A-ah, tadi tiba-tiba adik perempuan Imamura menelepon, dan menyuruhku datang ke acara kumpul-kumpul besok…"


"Eh… bukankah senpai tidak punya teman? Pergi ke acara seperti itu hanya akan membuang-buang waktu. Tidak akan ada yang merasa bahagia."


"Hmm, kau memang sahabat sejatiku. Kau memahami kehidupan seorang penyendiri dengan sempurna."


"Ehem. Senpai~. Lebih baik abaikan saja janji itu dan habiskan waktu seharian bermain game bersamaku."


(Aku sangat ingin melakukannya. Masalahnya, bagaimana cara menolak ajakan besok… atau mungkin datang saja lalu bersikap seperti tidak ada?)


"…………Kumpul-kumpul, kah."


Saat aku sedang khawatir, Hamura tiba-tiba menunjukkan ekspresi senang, lalu mengeluarkan ponselnya.


Dia pun mulai melakukan panggilan.


"Ah, Imamura-san? Maaf menelepon larut malam. Soal acara kumpul-kumpul besok, kalo boleh… bisakah aku ikut juga?"


"……Hah?"


"Haa, onee-chan… karena dia orang yang punya kehidupan sosial, jadi tidak bisa memahami perasaan seorang penyendiri. Padahal aku ingin menghabiskan waktu bermain game dengan senpai…"


Mihiro menghela napas seperti seseorang yang baru saja menerima kenyataan pahit. Lalu menepuk pundakku dengan lembut.


"Senpai, sebaiknya menyerah saja… anggap saja ini demi kebahagiaan onee-chan. Aku juga akan membantu sebisaku."


"Eh…? A-apa maksudmu?"


Saat aku masih kebingungan, Hamura yang telah selesai menelepon kembali menampilkan senyuman kikuknya.


"Ehhehe… besok aku akan berkencan dengan Kyoya-tan… ehehe"


"Be-besok maksudmu acara kumpul-kumpul itu? Ta-tapi bukankah teman-teman sekelas juga akan hadir… dan aku belum bilang akan datang, kan……"


"Ehhehe… pergi dengan Kyoya-tan… ehehe"


Tidak bisa dibantah… dia sudah masuk ke dunianya sendiri, dan tidak lagi mendengarku.


Hm, be-berkencan, ya… bukan seperti itu, tapi… tidak buruk. Memang bukan, tapi.


"……Hm, aku sendiri tidak tahu kenapa Hamura bisa sangat menyukaiku… tapi karena dia terlihat senang, mungkin aku akan datang besok…"


"Ufufu, senpai kau itu memang sangat baik…"


Begitulah akhirnya aku memutuskan untuk ikut serta dalam acara kumpul-kumpul kelas, sebuah kegiatan para makhluk sosial.



Posting Komentar

نموذج الاتصال