Kamu saat ini sedang membaca Kanojo ni uwaki sa rete ita ore ga, shōakumana kōhai ni natsuka rete imasu volume 2 side story. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw
KABEDON DARI SI SETAN KECIL
"Senpai, apa pergaulanmu di kampus sempit sekali?"
Pertanyaan mendadak dari Shinohara membuatku hampir tertawa.
Aku berhenti mencuci piring, lalu menoleh ke arah Kouhai yang sedang berbaring di tempat tidur.
"Tahukah kau apa arti kata 'tidak sopan'?"
"Aku tahu, dan aku juga tahu kan Senpai sama sekali tidak peduli tentang hal itu."
"Ya, memang sih, aku tidak terlalu peduli."
Kemampuan untuk menentukan sendiri lingkaran pergaulan adalah salah satu kelebihan sekaligus kelemahan di universitas.
Aku tahu kalo aku bergabung dengan klub, itu karena aku sadar kalo tanpa bergabung dalam kelompok seperti itu, aku mungkin akan menjadi orang yang lebih memilih untuk mengurung diri di rumah.
"Tapi, belakangan ini pergaulanku cukup berkembang kok."
Sejak aku mengenal Shinohara, aku mulai semakin akrab dengan orang-orang di kelompok Ayaka.
Terutama dengan bertambahnya satu orang seperti Shinohara yang dekat denganku, hidupku pun menjadi sangat berbeda dibandingkan sebelumnya.
Hal ini sama seperti bagaimana hidupku berubah setelah aku menjadi dekat dengan Ayaka saat masa SMA.
Saat aku berpikir tentang hal itu, suara Shinohara yang khas terdengar jelas.
"Itu artinya kau sedang membicarakan aku, kan? Itu artinya kau senang berteman denganku kan!?"
"Hah?"
Shinohara yang bangkit dari tempat tidur dan duduk, menatapku dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
"Ya, bisa dibilang begitu."
"Hehe, kau itu tidak jujur ya~."
"Eh, tidak ada yang salah juga kok dengan apa yang aku katakan..."
"Maksudku, dengan sikap dan perkataan mu sehari-hari!"
Shinohara berdiri dan perlahan mendekatiku.
Aku tanpa sengaja mundur, hingga segera terhenti oleh tembok di belakangku.
Ruangan apartemen seorang mahasiswa memang sempit dan membuat kesulitan untuk bergerak.
"Senpai~"
Lengan Shinohara yang ramping hampir menyentuh telingaku.
Tangan itu terulur tepat di samping wajahku.
Posisi ini disebut dengan 'wall-don' atau 'Kabedon' dalam istilah populer.
[TL\n: yah pasti sepuh manga\novel jepang\anime pasti tau apa itu Kabedon, kalo yg gak tau, ya browsing sendiri anjing jangan manja.]
"...Kenapa Kabedon?"
Saat aku bertanya, Shinohara cemberut.
"Bagaimana kau bisa tetap tenang seperti itu? Kau tidak mau jujur ya...."
Setelah dia mengatakan itu, Shinohara oalu meletakkan tangannya di dadaku.
"...Lalu kenapa kau malah bertindak seperti biasanya? Bukankah ini saatnya kita merasa deg-degan?"
"Karena perubahan yang begitu mendalam itu, hatiku belum siap mengikutinya!"
Kalo aku mengaitkan perasaan yang mulai berdebar-debar ini, mungkin dadaku juga ikut berdegup kencang.
Tapi, meskipun aku sedang berbicara santai sambil mencuci piring, tiba-tiba dihampiri dengan Kabedon seperti ini, jujur saja aku hanya merasa kebingungan yang mendalam.
Tidak bisa dipungkiri kalo faktor utama yang membuatku terbiasa dengan situasi hanya ber-2 dengan Shinohara adalah kenyataan kalo aku sudah sangat terbiasa dengan keadaan tersebut.
"Aku tidak bisa menerima ini, segera rasakan debaran jantungnya!"
"Jangan bicara sembarangan, bodoh!"
Aku menghindari lengannya yang ramping dan meraih tangannya dari belakang Shinohara.
"Hyah!"
"Lihat, kan, kalo tiba-tiba seperti ini, kita jadi kebingungan, kan?"
Meskipun ini adalah pertama kalinya aku mengalami Kabedon, seharusnya ini bisa membuat Shinohara memahami perasaanku.
"...Shinohara?"
Aku bertanya pada Shinohara yang tidak bereaksi.
Ketika aku melepaskan tanganku dari tembok, Shinohara berbalik dengan berkata, "Ah, eh..."
Karena jaraknya yang sangat dekat, ekspresinya tersembunyi oleh rambutnya, jadi aku tidak bisa melihatnya dengan jelas.
"....Apa pendapatmu?"
"...Eh, tidak buruk, sih?"
"Kenapa tidak sepenuhnya positif begitu..."
Aku masih belum sepenuhnya mengerti di mana letak titik sensitif dari Kouhai-ku ini.
Tapi, yah, aku pikir tidak buruk juga bisa menggoda si 'setan kecil' ini balik.