> SIDE STORY

SIDE STORY

 Kamu saat ini sedang membaca  Kanojo ni uwaki sa rete ita ore ga, shōakumana kōhai ni natsuka rete imasu  volume 3,  side story. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw



 MASIH TERLALU CEPAT UNTUK MANDIRI



"Bagaimana kalo kita beli tempat tidur yang lebih besar untuk kamar Senpai lain kali?"


Shinohara, yang sering menghabiskan waktu di kamarku, tiba-tiba berkata seperti itu.


Aku yang sedang duduk bersandar di tempat tidur, berbalik arah.


Wajah tampannya yang sedang berbaring di tempat tidur itu, berada sangat dekat dengan wajahku.


"Baah!"


"Jangan terlalu dekat."


"Reaksi apa itu?"


Shinohara yang sepertinya berusaha mengejutkanku, membuat ekspresi tidak puas sebelum akhirnya berbaring telentang.


Biasanya, tuan rumah yang duduk sementara tau yang berbaring di tempat tidur, tapi itu sudah bukan hal yang aneh lagi sekarang.


"Tapi sebenarnya, kalo tempat tidurnya sedikit lebih besar, kan Senpai juga bisa berbaring di sini?"


"Masalahnya kan tinggal kau yang bangun dari tempat tidur."


"Selamat tidur~"


"Dengarkan aku dulu!!"


Shinohara mengabaikanku dan membungkus dirinya dengan selimut, hanya menyisakan wajahnya yang mengintip ke arahku.


Melihat posisinya yang menyerupai ulat, aku menghela napas kecil dan perlahan berjalan menuju rak buku.


Buku-buku yang dibeli Shinohara untuk dibaca di apartemen ku mulai berserakan, dan sepertinya aku perlu membeli rak buku tambahan segera.


"Bagus sih kalo kau membeli banyak buku, tapi kau harus membawa pulang yang sudah kau baca."


"Eh, ada kalanya aku ingin membacanya lagi."


"Tapi kau lebih banyak menghabiskan waktu di rumahmu, kan?"


Semakin banyak waktu yang dihabiskan di suatu tempat, semakin sering juga kita merasa ingin membaca ulang buku yang ada di sana.


Tapi, Shinohara cemberut mendengar kata-kataku.


"Kalo di kamarku sendiri, aku jadi malas melakukan apa-apa. Justru karena ada orang lain di sekitarku, baru ada dorongan untuk melakukan sesuatu."


"....Well, aku mengerti maksudmu."


Meskipun kata-kata itu terdengar tidak cocok dengan posisinya yang menyerupai ulat, aku mengangguk.


Aku suka waktu sendirian. Tapi, tidak bisa dipungkiri kalo akhir-akhir ini aku lebih aktif saat Shinohara sering berada di kamarku.


Mungkin karena aku terlalu malas saat sendiri, tapi aku bisa memahami apa yang dimaksud Shinohara.


"Kalo begitu, tidak masalah. Sebagai gantinya, aku akan membaca buku yang kau bawa."


"Tentu saja! Senpai Senpai mulai mengerti apa yang kubicarakan!”


"Aku harus menyerah dalam banyak hal!"


"Ah, lagi-lagi, Senpai jadi malu. Imutnya!"


"Aku tidak malu!"


Meski aku menyangkalnya, tapi Shinohara tetap tertawa terbahak-bahak.


Aku merasa seperti sedang dipermainkan, sementara aku mengambil sebuah buku.


"Kelas Cinta untuk Orang Dewasa"


Judul yang tidak aku kenal. Tidak, bukankah itu sedikit berlebihan?


"Ah."


Shinohara mengeluarkan suara kecil.


Sepertinya pemilik buku ini adalah Kouhai-ku yang selalu berbaring di tempat tidur orang lain.


"Apa ini?"


Aku bertanya, dan Shinohara perlahan duduk tegak sebelum membuka mulut.


"Apa maksudmu? Ini buku yang ingin kubaca di rumah Senpai."


"Eh, jawabanmu sesantai itu?"


"Yah, buat apa aku malu. Buku seperti ini menarik, kan?"


"Oh iya, kau juga dulu sempat menonton acara tentang cinta, kan? Ternyata kau menyukainya ya."


"Sebenarnya bukan suka, cuma penasaran saja."


Shinohara mengatakan itu dengan wajah yang datar, lalu dia bangkit dari tempat tidur dan merentangkan tangannya.


Jelas sekali, dia mengharapkan aku untuk memberikan buku itu kepadanya karena tangannya tidak cukup panjang untuk meraihnya.


Meski aku tahu maksudnya, aku pura-pura tidak menyadarinya dan membalik-balik halaman buku tersebut.


Dengan font berwarna pink yang tertera di sampul, aku hampir tidak bisa membayangkan betapa seriusnya tulisan di dalamnya, dan tanpa sadar aku merasa pusing.


"Ini cukup serius juga ya..."

"Itu hanya di halaman awal saja. Di bagian belakang, setiap halaman hanya berisi satu kalimat."

"Apa kau tidak merasa ditipu?"

"Bukan begitu, justru bagian belakang itu lebih punya pesan!"

Saat Shinohara sepertinya akan turun dari tempat tidur, mataku tertuju pada sebuah halaman.

Terdapat sebuah post-it yang terpasang, dan di halaman itu tertulis dengan huruf gothic besar:

『Apa yang dicari orang dewasa pada lawan jenis adalah kemandirian.』

Kata-kata yang cukup blak-blakan.

"Aku dan ini benar-benar kebalikannya."

Aku mengatakan itu sebagai lelucon dan tertawa kecil.

Tapi, Shinohara mengeluarkan suara terkejut, "Eh?"

"Memang, Senpai mungkin punya sisi yang kikuk, seperti tidak bisa memasak atau membersihkan, tapi secara mental, menurutku kau sudah mandiri, kan?"

"Apa aku sedang dipuji sekarang, atau dihina?"

"Aku sedang memuji mu!"

"Kalo begitu, bagian awalnya tidak penting, kan?!"

"Menutupi kekurangan satu sama lain adalah hal yang mulia. Nah, Senpai, untuk makan malam nanti, kau mau makan apa?"

Dengan bangga, Shinohara menambahkan, "Aku akan menutupi kekurangan yang ada pada Senpai."

Saat itu, perutku tiba-tiba mengeluarkan suara kerontang.


Shinohara terlihat sedikit terkejut, lalu dia mengangkat sudut mulutnya dan menatapku dengan seringai di wajahnya.


Aku diam sejenak, kemudian menjawab, "...Pork ginger teriyaki."


"Jadi kau benar-benar lapar ya? Baiklah, dimengerti!"


Shinohara berkata bergitu sambil terkikik, kemudian dia bergegas menuju dapur dengan pakaian santainya.


Dengan cekatan, dia mengambil apron dan mulai menyiapkan bahan-bahan masakan.


Melihat punggung Shinohara yang sibuk bergerak di dapur, aku merasa sedikit senang.


──Kata-kata Shinohara memang tepat sasaran.


Pikiran itu melintas di kepala, dan tanpa sadar aku mengangkat bahuku.




Posting Komentar

نموذج الاتصال