Kamu saat ini sedang membaca Netoge no Yome ga Ninki Idol datta ~Cool-kei no kanojo wa genjitsu demo yome no tsumori de iru~volume 2 Epilog. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw
MALAM CIUMAN PERTAMA KITA【POV MIZUKI RINKA】
"Ciuman... Aku mencium Kazuto-kun..."
Malam itu, setelah ciuman pertamaku terjadi begitu saja, aku mengurung diri di kamarku, sambil memeluk boneka Kazuto-kun-ku, dan berguling-guling di atas tempat tidur.
Perasaan yang begitu menggelitik hatiku membuat tubuhku tak bisa diam.
"........."
Perlahan, aku menyentuh bibirku sendiri. Hanya beberapa detik, tapi di sini, bibir Kazuto-kun sempat menyentuhnya. Aku masih bisa mengingat kehangatannya.
Itu bukan ciuman yang terlalu dalam atau menekan, tapi yang pasti, aku telah mencium Kazuto-kun.
Bukan dalam situasi yang kuimpikan, bukan dalam suasana yang romantis… Tapi tetap saja。
".....Hnn─────────!"
Sekali lagi, perasaan tak tertahankan ini datang, membuatku berguling-guling lebih heboh di atas tempat tidur.
Apa yang harus kulakukan?
Aku ingin berteriak sekeras mungkin.
Perasaan ini terus meluap ke seluruh tubuhku, dan aku ingin melepaskannya dengan suara lantang...!
"Kazuto-kun terlihat begitu bingung...fufu."
Aku teringat ekspresi Kazuto-kun saat itu dan tanpa sadar tersenyum.
Wajahnya benar-benar menunjukkan kalo dia tidak memahami apa yang baru saja terjadi.
Sampai di titik ini, rasanya malah semakin menyenangkan...
"Tapi, kita ini suami istri, jadi ciuman bukanlah masalah besar..."
Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri, tapi jantungku tetap berdebar kencang。
Ya, suami istri... Jadi, ciuman itu bukan masalah...!?
"Nn!──────"
"Hei, Rinka? Kau berisik sekali... Eh! Apa kau baik-baik saja!?"
Onee-chan membuka pintu kamar dan memasang ekspresi terkejut。
"....Aku baik-baik saja. Tidak ada masalah."
"Tentu saja ada masalah。Aku baru saja melihat adikku berguling di lantai sambil memeluk boneka."
"............"
Tanpa sadar, aku ternyata sudah jatuh dari tempat tidur. Aku tidak boleh membuat Onee-chan khawatir.
Maka, aku segera berdiri, berpura-pura tenang, lalu berkata dengan percaya diri.
"Tidak ada masalah. Ini juga bagian dari latihan, jadi jangan khawatir."
"Latihan itu terdengar cukup aneh, tapi apa kau baik-baik saja? ...Yah, jangan berlebihan, Rinka."
Onee-chan melemparkan kata-kata penuh perhatian sebelum meninggalkan depan kamarku.
Setelah memastikan dia benar-benar pergi, aku menutup pintu rapat-rapat.
"Fuu... Tenanglah, Mizuki Rinka. Kau ini seorang idol yang selalu bisa menghadapi segala situasi dengan tenang, kan? Benar, ini hanya sekadar ciuman dengan suamiku. Tidak ada yang aneh sama sekali. Suamiku...dengan Kazuto-kun...ciuman──────! Nnngghhh!!"
Perasaanku kembali meluap, dan sebelum sempat aku berteriak, aku melompat ke tempat tidur, menekan wajahku ke bantal, lalu berteriak sekencang-kencangnya.
Ini sudah tidak bisa ditahan lagi. Aku yakin malam ini aku tidak akan bisa tidur.
"....Kazuto-kun."
Aku berbaring di tempat tidur, memegang boneka Kazuto-kun-ku dengan kedua tangan dan menatapnya dalam-dalam. ...Betapa imutnya.
Kalo ini dijual sebagai merchandise, ini pasti akan menjadi hit besar.
Tapi boneka Kazuto-kun ini hanya milikku. Aku tidak akan pernah menyerahkannya pada siapa pun, meskipun harus mati.
"A-apa seperti ini...?"
Dengan tangan yang sedikit gemetar, aku membawa boneka Kazuto-kun semakin dekat ke wajahku. Ciuman.
Sampai sekarang, aku tidak pernah berpikir untuk mencium boneka Kazuto-kun.
Tapi karena aku sudah melakukannya dengan Kazuto-kun yang asli, wajar jika aku mulai memikirkannya──────
"........."
Ini hanya boneka. Tapi tetap saja, ini boneka Kazuto-kun.
Jantungku berdetak semakin cepat.
Tapi meski begitu, bibirku dan bibir boneka Kazuto-kun semakin mendekat──────
"Ah! Rinka Onee-chan! Onee-chan mencium boneka!"
"Tunggu, Nonoa! Jangan bicara keras-keras, nanti ketahuan──────"
...........
Darahku seakan menghilang dari tubuhku.
Berharap itu hanya halusinasiku, aku perlahan menoleh ke arah pintu.
Pintunya sedikit terbuka, dan dari celah itu, Onee-chan dan Nonoa sedang mengamatiku.
".....Apa yang sedang kalian lakukan di sana?"
"Yah, ini...um, begini? Ahahaha..."
Sambil tersenyum lebar, Nonoa menutup mulutnya, sedangkan Onee-chan terlihat sangat panik.
Sepertinya mereka sadar kalo mereka telah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan...!
Tapi, lebih dari itu, aku dilanda rasa malu yang membakar hingga ke tulang.
Wajahku terasa panas seketika, dan tubuhku mulai gemetar tanpa kendali.
"....Aku sudah tidak tahan lagi... Tolong...bunuh saja aku..."
"Jangan terlalu dipikirkan, Rinka! Aku mengerti perasaanmu! Kau sedang berlatih berciuman dengan boneka yang kau anggap sebagai laki-laki yang kau suka, kan? Semua orang pasti pernah mengalami masa seperti itu!"
"Nn? Apa Kasumi Onee-chan juga pernah begitu?"
"Tidak!"
...............
Aku sudah tidak tahan lagi. Aku ingin melemparkan segalanya dan lari sekencang-kencangnya.
"Nee nee, Rinka Onee-chan. Apa kau tidak jadi ciuman?"
"Berhenti... Jangan menyiksaku lebih dari ini...!"
"Nn...?"
Nonoa, yang kini berada di dekatku, menatapku dengan mata jernih dan polos.
Pertanyaannya yang tanpa niat jahat itu justru membuat hatiku semakin sesak.
"Rinka Onee-chan apa kau tidak mau menciumannya?"
"Sudah hentikan...!"
Tidak bisa menahan rasa maluku lebih lama lagi, aku menarik selimut dan menyembunyikan seluruh tubuhku di dalamnya.
Dari luar, mungkin aku terlihat seperti gumpalan besar.
...Nonoka mulai menusuk-nusuk tubuhku dengan jarinya melalui selimut.
"Nn? Ah, benar juga! Di dalam lemari Rinka Onee-chan ada banyak boneka!"
──────Apa?
Aku tidak pernah memberi tahu siapa pun selain Kazuto-kun... Lalu, bagaimana Nonoa bisa tahu?
Perasaan tidak enak menyelimutiku, dan aku langsung bangkit dengan cepat, menyibak selimut──────Tapi, lemari itu sudah terbuka oleh tangan Nonoa.
5 boneka Kazuto-kun kini terpajang jelas di depan semua orang.
Tentu saja, Kasumi Onee-chan yang melihatnya juga terlihat terkejut, matanya melebar sementara sudut bibirnya sedikit berkedut.
"I-ini...di luar dugaanku... Satu boneka mungkin masih bisa dimengerti, tapi 5..."
5 orang, bukan 5 boneka. Aku ingin mengoreksi, tapi rasa terkejut karena semuanya terbongkar membuatku sulit berbicara.
"Nn? Di dalam masih ada lagi...?"
"Nonoa, berhenti──────"
"Ah! Yang ini bayi! Kazuto Onii-chan jadi bayi!"
...........
Nonoa menarik sesuatu dari sudut lemari───sebuah boneka Kazuto-kun versi bayi.
Boneka itu memakai pakaian berwarna merah muda dan mengisap empeng.
...Benar-benar menggemaskan.
Hanya dengan melihatnya saja, rasanya jiwaku hampir melayang karena terlalu manis.
"Rinka..."
Onee-chan menatapku dengan ekspresi lembut yang belum pernah kulihat sebelumnya, seolah-olah dia benar-benar merasa iba padaku.
"Maaf ya, Rinka... Aku tidak menyadari sisi gelap dalam dirimu lebih cepat."
"Onee-chan!?"
"Mulai sekarang, aku akan selalu ada di sisimu... Kalo ada hal yang membuatmu kesulitan, jangan ragu untuk berkonsultasi denganku."
Lalu, setetes air mata jatuh dari matanya.
"Bisakah kau berhenti berbicara dengan nada perhatian yang begitu tulus itu...? Itu membuatku ingin menghilang dari dunia ini."
Kenapa semua ini bisa terjadi...!?
Aku hanya bisa memegangi kepalaku sambil meratap.
"Rinka Onee-chan! Aku juga mau boneka Kazuto Onii-chan! Buatkan untukku juga!"
"Rinka, mulai sekarang kita harus lebih sering menghabiskan waktu bersama sebagai saudara... Aku juga akan ikut menanggung dosamu."
"Apa maksudmu dengan 'dosa'? Kau membuatku terdengar seperti seorang penjahat."
Di satu sisi, ada Nonoa yang memohon agar aku membuatkan boneka Kazuto-kun untuknya.
Di sisi lain, ada Kasumi Onee-chan yang benar-benar mengkhawatirkan kondisi mentalku.
Aku tidak bisa berhenti bertanya-tanya. Kenapa semua ini bisa terjadi...?
Ya, ini semua salah Kazuto-kun.
Ini semua salahnya karena dia terlalu menggemaskan (meskipun ini murni alasan sepihak dariku).
Lain kali saat Kazuto-kun menginap di rumahku, dia harus bertanggung jawab atas semua ini.
Ya... Sebagai gantinya, dia harus menjadi bantal pelukku setiap malam─────────Fufu.