> CERITA 12

CERITA 12

 Kamu saat ini sedang membaca   Tsukushita garina uchi no yome ni tsuite derete mo ī ka?  volume 2,  chapter 1 cerita 12. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makinsemagat+buat dana untuk beli raw

CARA YANG TEPAT BAGI PASANGAN SMA UNTUK MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA (LIBURAN) ⑥



"...Etto, Riko! Kalo kau tidak keberatan, bolehkah aku meminta kesempatan untuk menebus kencan pertama kita!?"


"Eh?"


"Kau memang bilang hari ini menyenangkan, tapi...tetap saja, aku ingin bisa mengajakmu ke tempat yang lebih layak. So-soalnya, kencan pertama itu hanya bisa dialami sekali seumur hidup."


Kali ini, aku ingin berusaha sekuat tenaga agar Riko benar-benar bisa menikmatinya.


Dengan perasaan itu, aku berkata, "Please!" Dan Riko menatapku dengan mata membulat dan dia terdiam tak bergerak.


Yah, tidak heran dia terkejut.


Tingkahku saat ini benar-benar di luar kebiasaanku. 


Bahkan aku sendiri merasa sangat malu dan ingin segera kabur dari tempat ini.


Tapi kalo aku ingin Riko bisa menyukaiku, aku tidak punya pilihan selain mengumpulkan keberanian dan mencoba menjadi pria yang lebih baik.


"Menebus kencan pertama... Jadi, kali ini kita benar-benar akan menjalani kencan pertama yang sesungguhnya, bukan cuma aku yang salah paham sendiri...?"


"I-iya."


Dengan nada seolah sedang bermimpi, Riko bertanya, dan ketika mendengar jawabanku, dia berseru pelan, "Waaah..." Lalu dia meremas tanganku yang sejak tadi masih dia pegang, kali ini lebih erat dan berulang-ulang.


Aneh memang, tapi itu sangat menggemaskan.


"Minato-kun, menebus kencan pertama...aku sangat setuju. Tolong ajak aku!"


"...! Benarkah?"


"Tentu saja!"


Aku merasakan kelegaan dan kegembiraan sampai membuat lututku terasa lemas.


"Bagaimana dengan tanggalnya? Aku libur dari pekerjaan paruh waktuku di hari Minggu akhir pekan depan. Kalo Riko, bagaimana?"


"Aku juga tidak ada acara! Akan aku catat di aplikasi jadwalku, ya."


Riko tersenyum cerah sambil mengeluarkan Hp-nya, lalu dia dengan lembut mengetuk layar dan menambahkan stempel berbentuk hati pada kolom hari Minggu.


Tanpa sengaja aku ikut melirik layar itu, dan melihat kalo di tanggal hari ini pun ada stempel hati yang sama.


"Stempel hati itu..."


"Ah! I-itu...sebenarnya..."


Riko terlihat malu, ujung jarinya saling mengusap pelan.


"Soalnya ini kencan pertamaku seumur hidup...jadi aku terlalu bersemangat..."


"...!? Jadi Riko juga belum pernah kencan sebelumnya?"


Dengan wajah heran, Riko menjawab, "Tentu saja aku belum pernah~"


...Wah. Jadi begitu, ya...


Terus terang, aku sangat senang mendengarnya.


Tapi kalo ini benar-benar kencan pertama untuknya, maka makin tidak pantas rasanya kalo aku hanya membawanya ke toko elektronik.


Aku benar-benar bersyukur sudah meminta kesempatan untuk menebusnya.


...Kalo dia memberi tanda hati pada tanggal kencan kami, itu berarti───walaupun sedikit───Riko juga menantikannya, kan?


Kalo begitu...aku tidak boleh mengecewakan perasaannya. Aku harus memastikan kencan hari Minggu nanti berjalan sempurna.


Saat aku diam-diam memperkuat tekad itu dalam hati, Riko tiba-tiba menggenggam erat ujung jariku.


"Sebenarnya, belakangan ini aku sudah lama ingin mengajak Minato-kun pergi kencan."


"Eh!?"


Aku membuka mataku lebar-lebar.


"Ke-kenapa?”


"Kita kan sudah memutuskan untuk berpura-pura berpacaran, kan? Karena itu, aku pikir sekarang kita bisa pergi bersama tanpa harus khawatir dilihat orang lain..."


"Y-ya, itu memang benar sih..."


"Aku senang sekali karena selama ini aku terus menahan diri."


Pipi Riko perlahan memerah.


"Lalu, tahu kan? Berkat jadwal shift yang Minato-kun berikan, aku tahu kalo akhir pekan ini dan pekan depan Minato-kun libur, jadi aku sempat berniat mengajakmu berkencan... Tapi aku ini penakut..."


"..."


Aku benar-benar tidak menyangka Riko sampai memikirkan hal sejauh itu.


Saking terkejutnya, aku sampai kehilangan kata-kata.


Setelah mendengarkan ceritanya dengan seksama, ternyata Riko selama ini sering membuka aplikasi kalender sepertinya itu mencatat jadwal shifku, dan dia berkali-kali berkata dalam hati, "Hari ini aku akan mengajaknya." Tapi, pada akhirnya dia tidak pernah punya keberanian untuk benar-benar menyuarakannya.


Jadi itulah alasan kenapa belakangan dia sering membuka aplikasi kalender.


Ketika aku baru saja aku mengangguk dalam hati memahami situasinya, muncul satu pertanyaan baru.


"Riko, kenapa kau begitu ingin pergi kencan denganku?"


Riko terlihat sedikit bimbang, pandangannya berkelana selama beberapa detik, lalu dengan senyum kecil dia berkata. 


"....Karena aku memang sudah lama mengagumi yang namanya kencan."


Selama ini Riko memang sering mengutarakan pandangannya soal pernikahan atau cinta, jadi jawaban itu terasa masuk akal.


Tapi, cara Riko tersenyum kali ini terasa sedikit berbeda───ada nada kesepian yang samar.


Meski begitu, pikiran kalo dia ingin berkencan denganku karena perasaan suka, sama sekali tak terlintas di benakku.


Yang terpenting bagiku adalah───apapun alasannya, kalo Riko benar-benar menginginkan kencan ini bersamaku.


Aku ingin menggenggam erat benang tipis keajaiban itu, dan mengumpulkan sebanyak mungkin poin kebaikan di mata Riko.


Kencan balasan hari Minggu nanti...tidak boleh gagal.


Saking fokusnya memikirkan rencana hari Minggu itu, sehingga aku sama sekali tidak menyadari kalo ada acara tertentu yang datang lebih dahulu.


7 Juli───hari Tanabata.


Hari ketika 2 insan yang terpisah waktu dan jarak dapat bertemu kembali.


Dan pada hari Tanabata yang hanya tinggal beberapa hari lagi itu, aku dan Riko pun akan mengalami pertemuan kembali yang sangat istimewa───sesuatu yang kelak baru kusadari sepenuhnya.


[TL\n:Tanabata (七夕), atau dikenal juga sebagai Festival Bintang, adalah perayaan tradisional Jepang yang biasanya berlangsung pada tanggal 7 Juli. Festival ini berasal dari legenda Tiongkok tentang dua kekasih, Orihime (putri penenun) dan Hikoboshi (gembala sapi), yang hanya diizinkan bertemu setahun sekali, yaitu pada malam Tanabata, ketika bintang Vega dan Altair bertemu di langit.]



Selanjutnya

Posting Komentar

نموذج الاتصال