> CERITA 8

CERITA 8

 Kamu saat ini sedang membaca   Tsukushita garina uchi no yome ni tsuite derete mo ī ka?  volume 2,  chapter 1 cerita 8. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makinsemagat+buat dana untuk beli raw

CARA YANG TEPAT BAGI PASANGAN SMA UNTUK MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA (LIBURAN) ② 




Jaraknya satu halte kereta dari Stasiun Ofuna.


Setiba di Stasiun Fujisawa, aku dan Riko menuju toko elektronik Mukku Camera di sisi utara stasiun. 


seperti sepasang kekasih, dan setiap kali mata kami bertemu, kami tertawa dan tersenyum malu.


"Kalo begitu, bagaimana kalo kita memulainya?" 


Sambil melihat peta panduan di sebelah lift, aku bertanya pada Riko. 


Biasanya, aku akan langsung menuju lantai tujuan setelah mengecek lokasinya, sehingga waktu berbelanjaku tidak lebih dari 15 menit. 


Tapi, hari ini Riko bersamaku. 


Kalo memungkinkan, aku ingin memperpanjang waktu bersamanya sedikit lebih lama. 


Ketika Riko mengusulkan, "Bagaimana kalo kita mulai dari lantai paling atas dan perlahan melihat-lihat ke bawah?", aku hampir tidak dapat menahan diri untuk tidak bersorak gembira. 


"Tentu saja, asal Minato-kun tidak keberatan...!" 


Riko buru-buru menambahkan. 


Mustahil aku akan menolak. 


★★★


Dengan begitu, kami naik lift menuju lantai paling atas dan perlahan-lahan melihat-lihat setiap lantai.


"Ah! Minato-kun, sepertinya ini lantai peralatan elektronik."  


"Benar juga. Kalo begitu mungkin sirkulator ada di lantai ini."  


"Ayo kita cari!"


Entah karena kami berpegangan tangan.


Atau mungkin karena toko sedang ramai pengunjung di hari libur ini.  


Setiap kali kami berbicara, Riko sedikit menjangkau dan mendekatkan bibirnya ke telingaku.


Pada jarak sedekat itu, bahu, lengan, dan paha kami secara alami bersentuhan.  


Dan setiap kali itu terjadi, aku hampir berseru kaget.


Aku ingin tahu apa yang dipikirkan Riko.   


Dia terus tersenyum cerah, dan dia jelas terlihat sedang menikmati waktu bersama. 

 

Yang penting dia tidak bosan, itu sudah cukup.


"Lihat, Minato-kun! Ada sirkulator di sini!" 

 

Ketika aku melihat ke arah yang Riko tunjuk, deretan sirkulator terpajang rapi di seberang area kipas angin.  


Jumlahnya lebih banyak dari yang kubayangkan.  


Dari sekilas pandang, harga dan fungsinya sangat bervariasi, sehingga memilih satu dari semuanya sepertinya akan cukup melelahkan.


Tepat pada saat itu, seorang pegawai toko kebetulan lewat.


"Riko, mau bertanya pada petugas itu?"  


"Iya, baiklah. Permisi, sirkulator termahal di toko ini yang mana ya?"  


"Hah!?"


Termahal!?  


Petugas toko itu langsung mendekat dengan wajah berseri-seri.  


Dia menunjukkan sebuah sirkulator yang harganya jauh berbeda dengan yang lebih murah, sambil dengan lancar menjelaskan berbagai fitur yang dimilikinya.  


Riko mengangguk serius sambil mendengarkan.


"Bagaimana? Produk ini bahkan bisa digunakan untuk keperluan komersial."  


Tidak-tidak, kami hanya perlu untuk penggunaan rumah tangga biasa, tidak perlu yang sekelas komersial.


"...Riko. Bukankah yang lebih murah sudah cukup...?"  


Aku berbicara kepada Riko dengan suara pelan, aku sebisa mungkin membujuk Riko agar dia tidak perlu mengeluarkan banyak uang.  


"Tapi ini untuk mendukung kenyamanan hidup Minato-kun, kan? Kalo begitu aku ingin membeli yang terbaik..."  


Masalahnya adalah Riko sepertinya cukup bersemangat untuk membeli produk ini.


"Umm, tapi..."  


Petugas toko yang jelas ingin menjual produk mahal itu, dengan cepat memahami situasi dan berpihak pada Riko.  


"Tenang saja, Pacar-san. Produk yang lebih besar pasti memiliki fungsi lebih lengkap!"


"...! Mi-Minato-kun...! Dia bilang 'pacar' tadi...!"  


Wajah Riko langsung memerah,  

dan dia menggoyang-goyangkan tangan yang sedang berpegangan denganku.  


Matanya seakan berkata, "Kau dengar itu? Kau dengar?"  


Apa ini? Sungguh menggemaskan.


Ini juga pertama kalinya orang asing menganggapku sebagai pacar Riko, dan reaksi Riko terhadap perkataan petugas toko itu juga luar biasa menggemaskan, dalam berbagai hal ini sangat luar biasa.


...Aku benar-benar terlihat seperti pacar Riko.


Perasaan tidak percaya dan rasa bahagia datang bersamaan.


"Jadi bagaimana keputusannya?"


Menghadapi petugas toko yang bertanya sambil merapatkan tangan, Riko langsung menjawab dengan semangat, "Aku beli!"


Entah kenapa, Riko terlihat sangat bersemangat. 


Apa ini hanya perasaanku saja?




Selanjutnya

Posting Komentar

نموذج الاتصال