> DALAM PERJALANAN PULANG

DALAM PERJALANAN PULANG

 Kamu saat ini sedang membaca Ossananajimi no Imouto no Kateikyoushi wo Hajimetara volume 3 chapter 19. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw




"Seru sekali hari ini..."


"Iya, benar."


Hari kedua perjalanan.


Dimulai dengan sarapan pagi prasmanan yang mewah, dilanjutkan ke kebun binatang di mana Manami sempat menghilang lagi, berfoto sambil memegang ular, memberi makan kura-kura, dan berbagai aktivitas seru lainnya. 


Kini kami sedang dalam perjalanan pulang dengan kereta.


Manami, yang sudah kelelahan, tertidur pulas seolah baterainya sudah habis.


"Kouki, apa kau menikmatinya?"


"Tentu saja. Bagaimana denganmu, Aisha?"


"Aku juga."


Sambil dengan lembut mengelus rambut Manami yang tertidur, Aisha menjawab. 


"Rasanya sangat menyenangkan."


Di tangannya yang lain yang tidak mengelus Manami, ada foto bersama ular yang baru saja diambil. 


Meski tadi sempat menolak saat foto itu diambil, tapi melihat Aisa memandanginya dengan penuh kasih sayang membuatku terpesona.


"Kita harus datang lagi suatu saat nanti."


"Berapa kali pun, aku akan menemanimu."


"Hehe, mungkin aku ingin mencoba pergi ke tempat lain juga."


"Itu pun..."


"Kalo kita bisa pergi seperti ini setiap tahun, pasti menyenangkan sekali."


Kata 'setiap tahun' itu membuat ku menyadari kalo Aisha sedang membayangkan masa depan kami bersama hingga bertahun-tahun ke depan.


"Iya, benar,"  


Meskipun tidak diungkapkan dengan kata-kata, keinginan akan masa depan seperti itu mungkin dirasakan sama oleh kami berdua.


"......"


"......"


Kami saling terdiam, tapi keheningan itu terasa nyaman, mengalir tanpa beban.


Setelah beberapa waktu, Aisha perlahan menyandarkan kepalanya di bahuku dan berkata,


"Rasanya menyenangkan sekali..."


"Itu bagus."


"Lalu, Kouki..."


"Hm?"


Masih dengan kepalanya bersandar di bahuku, Aisha menggenggam tanganku dan berkata,


"Mungkin ini terdengar egois, tapi...tolong jangan biarkan orang lain menyentuhmu dengan begitu santainya."


Kata-kata itu membuatku berdebar begitu hebat, sampai aku khawatir kalau-kalau suara detak jantungku bisa terdengar.


"Kalo untuk Manami... ya, itu mau bagaimana lagi."


Aisha tersenyum sambil berkata begitu, dan aku menjawab,


"Aku janji."


Pernyataan "Manami, mau bagaimana lagi" memang terasa sangat khas Aisha...tapi ini jelas menjadi hal yang harus aku perhatikan dengan serius.


"Aku tidak akan membuatmu merasa khawatir."


"Mm..."


Janjiku bukan hanya demi Aisha, tapi karena aku pun ingin melakukannya.


Tapi...


"Kalo soal itu, justru aku yang lebih khawatir tentangmu."


"Eh!?"


"Bagaimanapun, Aisha jauh lebih menarik perhatian, lebih menonjol, dan jelas lebih berbahaya daripada aku."


"Tidak seperti itu...tapi, aku akan berhati-hati."  


Ketika acara sekolah dimulai, kekhawatiran itu pasti akan semakin besar.


Ada kontes kecantikan juga, dan kalo Aisha ikut, dia pasti akan menjadi kandidat populer, terlepas dari perbedaan tingkat kelas.


"Ngomong-ngomong, bukankah Yuki juga jadi salah satu kandidat kontes kecantikan?"


"Sepertinya dia sempat menyebutkannya..."


Aku merasa pernah mendengar hal itu dari Higashino.


Bagaimanapun juga, acara sekolah kini sudah semakin dekat.



Selanjutnya

Posting Komentar

نموذج الاتصال