> EPILOG

EPILOG

 Kamu saat ini sedang membaca    Danjo Hi 1 : 5 No Sekai De Mo Futsu Ni Ikirareru to Omotta? Geki E Kanjona Kanojo Tachi Ga Mujikaku Danshi Ni Honro Saretara   volume 1  Epilog. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw



Jumat tengah malam.


Aku menjatuhkan diri ke atas tempat tidur single, meregangkan tubuhku sejenak. Rasanya menyegarkan, seolah kelelahan yang menumpuk mulai menghilang. Saat-saat seperti ini memang benar-benar nikmat.


Setelah mandi, aku mengeringkan rambutku sebentar dengan pengering rambut, lalu kembali melompat ke tempat tidur. Inilah momen puncak dari kenyamanan.


Aku mengambil Hp-ku yang sudah diisi daya, aku menekan layar dan melihat beberapa pesan dari SNS.


"Yuka berterima kasih untuk hari ini... Sera-san tetap saja rajin mengirim pesan padaku, padahal kami baru saja bertemu, dia sudah menghubungiku lagi... Semoga Mizuho-chan baik-baik saja, belakangan dia terlihat kurang bersemangat."


Kalo dilihat lagi, teman-teman yang kukenal di dunia ini kebanyakan memang perempuan. Meski aku juga akrab dengan beberapa senpai di bar, kami tidak selalu saling mengabari.


Aku membalas pesan mereka satu per satu, meski mungkin Yuka sudah tertidur saat ini, jadi aku sedikit merasa tidak enak.


Ada juga pesan dari Koumi. Aku membukanya.


《Koumi》 : "Besok kau ada les privat, ternyata Masato juga mengajar les ya?"


《Koumi》 : "Eh, jangan-jangan muridnya perempuan?"


Benar juga, tadi aku memang sempat menceritakan soal rencanaku besok. Aku memang dapat bayaran yang lumayan dari pekerjaan di bar, tapi itu masih belum cukup kalo mempertimbangkan soal biaya beasiswa, jadi aku mulai ambil pekerjaan sebagai tutor juga. Ini pun berkat rekomendasi dari Aika-san.


Aku mengajar setiap Sabtu, jadi besok pun ada jadwal mengajar, jadi aku harus bangun sebelum siang.


"Iya, benar dia siswi kelas 2 SMA." 


Murid yang kuajari adalah gadis manis yang lembut. Kesannya seperti putri dari keluarga terpandang. Meski begitu, rasanya masih ada sedikit jarak di antara kami. Mungkin karena aku pria yang lebih tua, jadi dia sedikit canggung.


Setelah membalas semua pesan, aku mematikan Hp-ku dan memejamkan mataku. Dalam sekejap, rasa kantuk pun datang.


Sudah beberapa bulan sejak aku mulai menjalani kehidupan di dunia ini. Meskipun perbandingan jumlah pria dan wanita 1:5, ternyata aku masih bisa menyesuaikan diri. Aika-san memang sempat mengingatkanku untuk berhati-hati dengan perempuan, tapi apa memang ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan?


Belakangan, rasanya Sera-san sedikit terlalu banyak mengeluarkan uang untukku, ya? Mizuho-chan entah kenapa dia sering menghindari tatapanku akhir-akhir ini. Apa aku melakukan sesuatu yang salah? Yuka jadi seperti perangkat elektronik yang sering korslet, sementara Koumi tampaknya sedikit terlalu protektif. Tapi, mereka semua adalah orang-orang yang baik.


Jadi, yah. Aku rasa aku bisa menjalani hidup ini dengan normal, kan?


★★★


Suara notifikasi 'piron' perlahan membuat kesadaranku mengapung kembali.


"Hah...?"


Aku bangun dari posisi tertidur di atas meja. Sepertinya, aku tertidur saat sedang mengerjakan tugas kuliahku. Keningku sedikit sakit karena langsung menempel di meja, jadi aku mengusapnya perlahan.


"Dasar...ahh!"


Setelah meregangkan tubuhku, aku melirik ke jam di kamarku. Waktu menunjukkan sudah lewat pukul 1 pagi.


...Benar juga, aku terbangun karena notifikasi di SNS.


Saat aku membuka Hp-ku yang tergeletak di atas meja, aku melihat nama 'Masato' tertera di layar. Hanya melihat namanya saja sudah membuat dadaku terasa sedikit hangat. Mungkin dia baru saja selesai bekerja paruh waktu.


《Masato》: 'Iya, benar dia siswi kelas 2 SMA.'"


...Ah, tentang apa kita bicarakan tadi? Oh, iya! Tentang menjadi guru privat!


Aku iseng menanyakan jadwal Masato besok, dan ternyata dia menjadi guru privat. Karena merasa khawatir, aku bertanya apakah muridnya perempuan, dan...ternyata benar!


Masato yang kurang waspada dalam hal begini menjadi guru privat untuk siswi SMA? Ti-tidak boleh! Sama sekali tidak boleh! Aku yakin siswi itu pasti punya pikiran-pikiran yang tidak benar juga!


Ini sudah larut malam untuk meneleponnya...tapi kalo aku menunggu sampai besok, Masato pasti sudah pergi jadi guru privat, kan?


"Uuuh, bagaimana ini..."


Sejak aku menyukai Masato, tentu aku bahagia, tapi masalahku juga semakin banyak. Salah satunya, bayangan perempuan di sekitar Masato! Aku mengakui pesonanya, memang kelebihannya ada di situ, tapi Masato sama sekali tidak sadar akan hal itu! Yah, walau justru karena itu aku bisa akrab dengannya, sih...


Dengan hati yang gelisah, aku berbaring di tempat tidur.


Dari yang kudengar, di sekitar Masato ada beberapa perempuan. Murid SMP yang dia ajari basket mungkin tidak masalah...tapi menjadi guru privat untuk anak SMA, itu lain cerita. Terus, dia tidak pernah cerita apa pekerjaan paruh waktunya di malam Jumat itu...


Selain itu, mungkin ini tidak ada hubungannya dengan Masato, tapi belakangan ini sahabatku Mizuho terlihat tidak bersemangat. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu...semoga saja dia baik-baik saja.


Aku menghela napas panjang, dan aku lalu memeluk bantal yang tergeletak di dekatku.


Sepertinya, sainganku cukup banyak. Tapi, itu bukan berarti aku mau menyerah. Pokoknya, aku harus jadi yang nomor satu di hati Masato, apapun yang terjadi!







7 Komentar

نموذج الاتصال