> INTERMEZZO

INTERMEZZO

 Kamu saat ini sedang membaca    I Was Assigned to Be a Manager of a Female Dormitory, but the Level of the Girls Living There Was Just Too High. There’s No Way I Can Fit In Like This    volume 1,  selingan Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw



ISI HATI HIYORI  



"Auuu...celana dalamku terlihat..."  

Setelah memasuki kamarku di lantai 2, aku langsung melompat ke tempat tidur dengan aku yang masih memakai seragamku.
  
Dadaku terasa sesak dan sulit bernapas, tapi aku mencoba menahan rasa malu dengan menggerakkan kakiku tak menentu.  

Wajahku semakin memanas. Aku terus teringat kejadian tadi.  

"Aku tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi... Kalo ada lubang aku ingin masuk ke dalamnya..."  

Di cermin kamar, terlihat wajahku yang memerah sesuai dengan perasaanku.  

Ini... ini wajar, kan?  

Soalnya, belum pernah ada pria yang melihat celana dalamku sebelumnya...  

Selain itu, karena aku bersekolah di sekolah khusus perempuan, berbicara dengan pria memang membuatku gugup.  

"Apa Souta-san berpikir aneh tentangku? Dia tidak salah paham, kan, kalo aku sengaja memperlihatkannya!?"  

Aku tidak tahu bagaimana dia memikirkan hal ini.  

Karena ini pertama kalinya aku bertemu Souta-san, mungkin saja dia salah paham... Tapi, aku benar-benar terjatuh! Itu murni kecelakaan...!  

Bagaimana kalo dia salah paham? Bagaimana aku harus menjelaskannya?  

Kalo aku harus menjelaskan, berarti aku harus membicarakan tentang celana dalamku, dan aku benar-benar tidak ingin melakukannya...  

Aku berusaha keras menyembunyikan kegugupanku agar suasana tidak menjadi canggung, tapi aku tidak menyangka ini akan terjadi.  

"Tapi, aku tidak boleh terus-terusan seperti ini. Ini tidak seperti Hiyori! Ayo, ubah suasana hati... Yang paling merasa sulit pasti Souta-san..."  

Ini pasti benar. Lingkungan baru pasti sangat sulit. Apalagi dia satu-satunya pria di sini, pasti dia merasa tidak nyaman.  

Aku harus membantunya dengan sungguh-sungguh!
   
Saat aku berhasil mengubah suasana hatiku, ada perasaan lega yang muncul dalam diriku.  

"Fufu..."  

Souta-san adalah orang yang baik.  
Aku merasa kagum karena dia bekerja dengan sungguh-sungguh meskipun tidak ada yang melihatnya. Dan juga—  

"Berbicara dengannya juga menyenangkan..."  

Aku memeluk boneka kesayanganku yang terletak di atas tempat tidur dan bergumam pelan...  

Jujur, awalnya aku hanya berniat berbicara sedikit untuk menjaga jarak. Sekadar memperkenalkan diri atau apalah...  

Tentu saja bukan karena aku tidak menyukai Souta-san, tapi lebih karena aku ingin membiasakan diri. 

Karena aku jarang berinteraksi dengan pria, aku berpikir untuk perlahan-lahan mengurangi jarak.  

Aku berharap bisa bergabung dengan lingkaran penghuni lain saat mereka pulang.  

Tapi, meskipun begitu, aku malah mengambil tindakan yang berbeda.  

Membantu adalah hal yang wajar, tapi dalam kasusku, aku lebih ingin berbicara lebih banyak sambil membantu...  

"Apa dia mudah diajak bicara karena Souta-san sudah terbiasa dengan perempuan...?"  

Itu sangat mungkin. Atau, itu satu-satunya penjelasan yang bisa kupikirkan.  

Pertama, dia mengendarai motor yang sangat keren. Aku sering mendengar kalo pengendara motor biasanya populer.  

Selain itu, kepribadiannya juga baik.  

Ekspresinya yang mudah berubah membuatnya mudah didekati, dan dia langsung berusaha menolongku saat aku terjatuh. Hal-hal seperti itu membuatnya terlihat agak keren...  

Ini... ini rahasia! Aku benar-benar malu kalo ini sampai terdengar oleh pria.  

"Ah, aku lupa! Aku harus segera kembali membersihkan...!"  

Aku menunda semua pemikiranku. 

Tidak, lebih baik aku melupakannya untuk sekarang.  

Yang penting adalah berusaha untuk tidak memikirkannya lagi!  

Kalo aku terus memikirkannya, aku tidak akan bisa berbicara dengan lancar. Aku khawatir kata-kataku akan tersendat.  

"Ah, sudah lama sejak terakhir kali aku memikirkan pria sebanyak ini..."  

Aku berbicara pada boneka yang pernah diberikan padaku dahulu, lalu mengembalikannya ke tempat semula.  

"Souta-san, kah... Aku penasaran kenapa aku merasa sedikit nostalgia..."  

Bahkan setelah keluar dari kamar, pikiran itu terus terngiang di kepalaku.






Posting Komentar

نموذج الاتصال