Kamu saat ini sedang membaca Ossananajimi no Imouto no Kateikyoushi wo Hajimetara volume 3 chapter 2. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw
"Apa yang sedang kau lakukan sekarang?"
"Nonton TV."
"Oh, begitu."
Sambil merangkak ke dalam selimut, aku menggerakkan kakiku dengan riang dan mengirimkan stiker beruang kepada Kouki.
Aku rasa saat ini, aku mempunyai ekspresi wajah yang tidak bisa kutunjukkan kepada orang lain.
Aku tidak bisa menahan senyum kecil di wajahku; meskipun aku mencoba menahan diri, bibirku tetap tertarik membentuk senyuman lagi.
"Dengan Kouki... Aku masih belum percaya kalo aku bisa melakukan pertukaran pesan yang santai seperti ini..."
Sambil memeluk Hp-ku, aku berguling-guling di tempat tidur sampai berbenturan dengan boneka beruang yang Kouki berikan padaku.
"Ehehe... akhirnya aku benar-benar pacaran dengan Kouki!"
Aku kembali melaporkan hal ini pada boneka beruang itu, meskipun entah sudah berapa kali aku mengatakannya, lalu memeluknya erat-erat sambil berguling lagi.
— Pikon
"Ah..."
Sejak aku mulai berpacaran dengan Kouki, aku benar-benar merasa bahagia, sampai-sampai aku sendiri menyadari betapa bahagianya aku.
Tapi, mau bagaimana lagi. Aku berusaha menahan diri, terutama saat di luar.
Meskipun hari ini, aku agak... tidak sabar menemuinya di gerbang sekolah, bahkan pergi menunggunya di loker sepatu lebih awal.
Tapi!
Menurut ku, aku sudah berusaha cukup keras untuk menahan diri.
Sekarang yang penting adalah pesan ini!
"Apa yang sedang kau lakukan?"
"Hah..."
Pertanyaannya membuatku terdiam sejenak.
Apa... yang sebaiknya aku jawab, ya?
Rasanya agak memalukan kalo aku jujur bilang kalo sedang berguling-guling di tempat tidur...
"Aku sedang membuat kue."
Aku spontan mengetik seperti itu sambil menambahkan stiker beruang yang sedang memasak.
"Wah, kayaknya enak tuh. Aku ingin mencobanya."
Hatiku berdebar.
Ketika Kouki meminta sesuatu padaku, bahkan hal kecil seperti ini, aku merasa ada sesuatu dalam diriku yang terpenuhi...
"Besok."
"Aku menantikan."
Hanya dengan pertukaran kata-kata sesederhana itu, aku menjadi sangat bersemangat...
"Baiklah, ayo buat sekarang!"
Aku melompat dari tempat tidur dan menuju ke dapur.
Sudah kurang dari seminggu sejak kami mulai pacaran, tapi tidak ada yang berubah drastis hanya karena kami jadian.
Aku menjadi sedikit gugup dan bertanya-tanya apa semuanya akan baik-baik saja, tapi aku merasa ini sudah cukup bagi ku karena setiap interaksi seperti ini membuat ku bahagia.
Tapi, karena itu... aku khawatir, kalo begini terus, mungkin tidak akan ada perkembangan apapun... Aku juga tidak yakin apakah ini cukup bagi Kouki.
Meski begitu, aku sangat memahami sifatku sendiri.
Memikirkannya terlalu dalam sekarang mungkin tidak akan mengarah ke sesuatu yang baik.
Jadi...
"Ayo, buat kue ini dengan semangat!"
Aku memulai membuat kue lagi dengan tekad baru.
"Aku ingin tahu apa dia akan bahagia..."
Hanya dengan itu saja, aku sudah merasakan kebahagiaan.