> PROLOG

PROLOG

 Kamu saat ini sedang membaca  Eroge no Akuyaku ni Tensei Shitanode Mobu ni Narukotoshita volume 1 prolog. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw







Di sebuah ruangan dengan tirai yang tertutup rapat, aku menatap layar komputer yang menjadi satu-satunya sumber cahaya.


Yang terpampang di depanku adalah permainan eroge berjudul 'Dan kemudian dunia dipenuhi dengan warna cinta.'


Sejak dirilis, game ini dengan cepat naik peringkat dan mendapatkan ulasan tinggi dari para pemain, menjadi salah satu judul yang populer. 


Ceritanya mengikuti seorang siswa SMA biasa yang, selama menjalani kehidupan sekolahnya, menarik perhatian gadis-gadis cantik di sekolahnya. 


Ini adalah komedi romantis remaja yang cukup umum, tapi dipuji karena berhasil mengharukan hingga membuat pemain menangis.


Aku juga diam-diam membelinya dan saat ini sedang memainkannya. 


Meskipun, seperti yang disebutkan dalam ulasan, ini adalah komedi romantis yang khas, ceritanya memang kaya dan menarik. 


Hingga kini, aku belum menangis, tapi ada beberapa adegan yang mengharukan. 


Terutama dalam rute heroine yang kusimpan untuk terakhir. 


Dia tidak hanya cantik secara fisik, tapi juga memiliki sikap terhadap protagonis dan kepribadian yang menawan. 


Ceritanya sangat menarik hingga aku hampir begadang semalam untuk memainkannya.


Saat aku menekan tombol Enter, heroine di layar berbalik. 


Rambutnya berkilau di bawah sinar matahari senja, melambai tertiup angin. 


Mereka berada di atap setelah jam pelajaran, dan protagonis sedang berkonsultasi dengan heroine.


Sepertinya dia sedang khawatir tentang perannya di OSIS, di mana dia bekerja bersama heroine.


Ilustrasinya indah dan momennya mengharukan, tapi ini belum menjadi klimaks cerita. 


Karena aku ingin melihat adegan-adegan erotis sesegera mungkin, aku melewati dialog dengan cepat dan menekan tombol Enter. 


Aku hanya membaca setengahnya, tetapi selama aku mengerti alur ceritanya, itu sudah cukup.


"...Aku juga sering merasa bingung."


Saat melihat layar, kalimat itu menarik perhatianku, dan tanganku berhenti di atas keyboard. 


Berbeda dari sebelumnya, suara heroine tiba-tiba terdengar begitu jelas di ruangan itu.


Itu bukan kalimat yang sangat berarti. 


Hanya saja, itu terasa sedikit tidak terduga dari heroine yang sempurna ini.


"Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, atau bagaimana aku harus bertindak... Aku telah merasa seperti itu selama ini. Tapi, entah bagaimana, aku selalu berpikir bahwa selama aku terus memperhatikan diriku sendiri, aku akan mencoba menjadi diriku yang tidak aku benci."


Rasanya seperti ada tinju yang menghantam kepalaku.


Aku tidak punya teman di kampusku, jadi setiap hari aku membeli light novel atau game eroge dan mengurung diri di rumah, baik sepulang kuliah maupun di akhir pekan. 


Pernah suatu kali, gadis yang duduk di sebelahku mengatakan sesuatu seperti 'aneh' tentangku, tapi itu tidak melukai perasaanku. 


Kupikir, begitulah hidupku.


Aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang. 


Sejujurnya, hidupku selalu seperti ini, dan aku merasa tidak ada yang bisa kuubah.


Bukan berarti aku tidak bisa berusaha, lebih tepatnya, aku bahkan tidak punya semangat untuk berusaha lagi.


Aku tidak mengalami sesuatu yang sangat menyakitkan. 


Aku selalu mencoba meyakinkan diriku kalo perasaan hampa ini hanyalah bagian dari hidup.


─────Tapi, apa itu benar?


Mungkin aku tidak pernah melakukan sesuatu dengan cukup baik hingga memiliki sedikit kepercayaan diri.


Di tengah cahaya senja, heroine itu tersenyum lembut dengan penuh kebaikan.


"Tapi, yah... aku pikir kau bisa melakukannya."


Itu hanyalah kata-kata ringan dari game eroge yang mulai kumainkan untuk mengisi waktu luangku. 


Tapi, entah bagaimana, kata-kata itu menancap di dadaku.


"Sudah pagi kah...?"


Tiba-tiba, cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui celah tirai. 


Aku meregangkan tubuhku dengan kuat.


Misalnya, hari ini aku mungkin bisa mencoba menyapa seseorang di lingkaran pertemanan yang selalu ingin kuajak bicara.


Aku merasa jauh lebih ringan daripada biasanya. 


Meskipun itu hanya cerminan diriku dalam sebuah karya dan momen kesenangan sesaat, pagi ini aku merasa seperti sang protagonis. 


Bahkan, aku mulai berpikir kalo aku ingin menjalani hidup seperti heroine itu, dengan cara yang membuatku bisa mengucapkan kata-kata itu.


─────Dengan suasana hati yang segar itu, saat itu aku tidak pernah membayangkan kalo aku akan bereinkarnasi...


Di dunia 'Dan kemudian dunia dipenuhi dengan warna cinta' sebagai seorang penjahat.


 

Selanjutnya

Posting Komentar

نموذج الاتصال