Chapter 10 - Masalah Aneh dan Erotis karena Keberuntungan
Setelah itu, aku dan Mihiro menikmati makan malam yang telah disiapkan oleh Hamura.
Di meja makan, tersaji berbagai hidangan mewah seperti karaage, salad Caesar, gyoza, dan nabe ikan angler.
Semua ini dibuat seorang diri. Seberapa tinggi spesifikasi orang ini sebenarnya……
Dan yang lebih mengejutkan, semua hidangan yang disajikan adalah makanan kesukaanku……termasuk nabe ikan angler.
"Eh, ehm……Aku sudah 'memahami' kesukaan Mihiro-chan dan Ishigami-kun, tapi……bagaimana? Apa enak?"
"…………"
Saat aku sedang menikmati kopi setelah makan, Hamura yang duduk tepat di hadapanku menatapku dengan raut cemas dan bertanya.
Selama makan tadi, karena gugup, aku dan Hamura hampir tidak berbicara sama sekali.
Hanya Mihiro yang banyak berbicara.
Sebagai seorang pria, rasanya ini agak memalukan.
"……Ya"
Sebenarnya aku penasaran kenapa dia bisa mengetahui makanan kesukaanku……tapi, ya, rasanya memang enak. Sangat enak.
Sampai-sampai membuatku merasa tidak enak hati karena telah menerima jamuan seperti itu.
"A-ah, itu benar-benar enak. Sepertinya kau bisa membuka restoran."
"Eh……!! Ehehe, sungguh? Senang mendengarnya……ehehe"
Wajah Hamura langsung berseri-seri.
Senyuman polos dan kekanak-kanakan yang jarang terlihat di kelas.
Dia terlihat sangat manis hingga membuat jantungku berdebar……
Pakaian yang dia kenakan pun sudah berganti dari seragam sekolah menjadi kaus dan pakaian santai, yang menambah daya tarik tersendiri.
(Hamura memang cocok mengenakan pakaian apapun……)
Saat kami sedang mengobrol seperti itu, Mihiro yang duduk di sampingku memandangi kami berdua sambil tersenyum geli, lalu berkomentar,
"Ufufu, karena senpai tinggal sendiri, bagaimana kalo kau sesekali datang ke sini untuk makan malam, misalnya saat akhir pekan atau malam sebelum hari libur? Asalkan berhati-hati agar tidak kemasukan cairan tubuh atau sel tubuh, masakan onee-chan sangat bergizi, lho."
"Eh……"
"Mi-Mihiro-chan!?"
"Tu-tunggu, itu pasti akan merepotkan……!!"
"Itu tidak merepotkan sama sekali!!"
Saat aku mencoba menolak, Hamura terlihat panik dan mendekatkan wajahnya ke arahku.
Lalu, gelas berisi air es yang ada di atas meja terjatuh dengan keras dan membasahi pakaian Hamura.
"Kya……dingin!!"
"Ha-Hamura……? Apa kau tidak apa-apa!?"
"Mou, onee-chan kau terlalu panik……ini, handuknya."
"Ma-maaf. Ishigami-kun, Mihiro-chan, apa pakaian kalian tidak terkena air……"
"A-aah……aku tidak apa-apa……"
Dengan perasaan gugup, aku segera mengalihkan pandanganku dari Hamura.
Kaus putih yang dikenakan Hamura menjadi basah dan sedikit menerawang……hingga pakaian dalam berwarna merah muda terlihat samar.
Melihat reaksiku, Hamura sepertinya menyadari situasinya, lalu menutupi tubuhnya dengan lengannya sambil tersenyum kikuk dengan wajah yang memerah.
"Maaf, ya……"
"Haa……onee-chan. Biar aku saja yang membereskan semuanya, jadi bagaimana kalau onee-chan ganti pakaian terlebih dahulu……?"
"U-uhm……terima kasih"
Setelah mengatakan itu, Hamura pun berlari menuju arah kamarnya.
"…………"
"…………"
Suasana canggung menyelimuti aku dan Mihiro yang tertinggal.
Padahal aku sama sekali tidak bersalah……tapi perasaan bersalah yang aneh bercampur dengan kegembiraan karena tanpa sengaja melihat pakaian dalam Hamura.
Mungkin karena memahami perasaanku itu, Mihiro tersenyum nakal seperti iblis kecil.
"Senpai♪ Beruntung sekali ya bisa melihat pakaian dalam onee-chan~. Karena onee-chan memiliki payudara besar, tentu saja itu sangat memuaskan untuk dilihat~. Aku sangat iri, semoga senpai celaka."
"Tolong sampaikan pendapatmu dengan emosi yang terkendali……"
Sepertinya bukan hanya aku yang sedang tidak stabil secara emosional……
"……Sudah jam sembilan, ya."
Saat aku melihat jam, ternyata waktu sudah cukup malam.
Haa……meskipun agak berat hati, sepertinya sudah saatnya untuk pulang……
(Hm……? Telepon?)
Ketika aku sedang berpikir seperti itu, Hp-ku berdering menandakan ada panggilan masuk.
"Hm? Senpai, apa itu dari anggota keluargamu?"
"Nomornya tidak dikenal……mungkin kakakku mengganti nomor."
Karena hanya teman dekat yang ada di sebelahku dan keluargaku yang mengetahui nomor Hp-ku, aku pun menjawab telepon tanpa terlalu memikirkannya.
"Halo……"
『Aaaaah!! Butuh waktu lama untuk mencari tahu nomor teleponmu!! Kenapa kau pulang lebih cepat hari ini!! Aku jadi tidak bisa membicarakan soal 'besok'!!』
"…………"
Suara teriakan keras terdengar hingga membuat telingaku berdengung.
Maaf, aku tidak memiliki kebiasaan menikmati makian mendadak seperti ini……eh, siapa ini? Rasanya suara ini familiar……
"Ehm……siapa ini?"
『Imamura! Aku Imamura Juna……!』
"…………"
Eh? Bagaimana dia bisa mengetahui nomorku……?
Dan, sebenarnya dia ingin apa……?