> PROLOG

PROLOG

 Kamu saat ini sedang membaca  Kanojo ni uwaki sa rete ita ore ga, shōakumana kōhai ni natsuka rete imasu  volume 3,  Prolog. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw



"Tolong jadilah pacarku."


Ketika aku mengatakan itu, dia menunjukkan ekspresi yang sedikit bingung.


──Ah, ini pasti gagal.


Aku akan ditolak. 


Meskipun aku tidak punya banyak pengalaman, entah bagaimana aku bisa merasakannya.


Bulu matanya yang panjang bergetar ragu, dan aku hanya menunggu kata-kata yang akan dia ucapkan berikutnya.


Momen singkat itu terasa begitu panjang, seolah-olah abadi.


Dalam hidup, kesempatan untuk mengungkapkan perasaan seperti ini mungkin hanya terjadi beberapa kali, kecuali bagi mereka yang mudah berubah hati.


Mungkin, dengan lebih banyak pengalaman, aku akan terbiasa dan bisa mengatakannya dengan lebih santai, tapi, sayangnya, aku tidak menginginkan banyak kesempatan seperti ini.


Saat ini, kalo aku bisa mendapatkan jawaban yang baik dari wanita yang ada di depanku...


"....Boleh aku bertanya sesuatu dulu?"


Dia membuka mulutnya dengan tenang.


"Apa itu?"


"Kalo aku berpacaran denganmu, apa aku akan bahagia?"


"Itu..."


──Entahlah.


Memang, aku telah menyatakan perasaanku.


Tapu, kali ditanya apakah aku melakukannya dengan niat untuk membuatnya bahagia, jawabannya adalah tidak.


"Kenapa kau ingin berpacaran denganku?"


"...Karena aku ingin bahagia."


Apa yang keluar dari mulutku adalah jawaban yang polos dan jujur.


Pasti ada cara menjawab yang lebih baik, dan aku sebenarnya bisa saja mengelak atau menyembunyikan hal itu.


Tapu, pada akhirnya aku tidak bisa melakukannya, mungkin karena aku merasa seperti segala sesuatu yang ada dalam diriku telah terbaca habis oleh sorot matanya.


Setelah mendengar jawabanku, dia tersenyum kecil.


"Ahaha, begitu ya."


Senyum yang muncul darinya saat itu adalah jenis senyum yang belum pernah kulihat selama kami saling mengenal.


"Iya, baiklah. Aku akan membuatmu bahagia."


Dia──Aisaka Reina, berkata seperti itu.


Itulah awal mula hubunganku dengan Reina.


Cerita ini terjadi satu setengah tahun yang lalu.



Selanjutnya

1 Komentar

نموذج الاتصال