> PROLOG

PROLOG

 Kamu saat ini sedang membaca    Danjo Hi 1 : 5 No Sekai De Mo Futsu Ni Ikirareru to Omotta? Geki E Kanjona Kanojo Tachi Ga Mujikaku Danshi Ni Honro Saretara   volume 2  prolog. Kalo kamu menyukai karya ini silahkan tinggalkan jejak komentar. Dan juga jangan lupa dukung mimin dengan cara donet se iklasnya di Trkateer mimin buat mimin makin semagat+buat dana untuk beli raw



"Aku pulang~"


Ketika pulang ke rumah, aku selalu berusaha untuk tidak melewatkan sapaan 'aku pulang' ini. 


Aku ingin memberi tahu ibu kalo aku sudah pulang dengan baik, dan sebaliknya, ketika aku mendengar suara 'Aku di rumah' saat aku berada di rumah, aku bisa memastikan kalo itu adalah suara ibu. 


Mungkin hal ini terlihat sepele, tapi aku memiliki prinsip seperti itu.


"Selamat datang."


...Eh?


Saat sedang melepas sepatu, suara itu terdengar dari belakang. 


Meskipun suara tersebut seharusnya adalah sapaan yang sangat tepat sebagai respon terhadap 'Aku pulang', tapi aku terkejut karena suara itu berasal dari seorang 'pria'.


Sudah puluhan tahun sejak jumlah pria di dunia ini semakin berkurang. 


Saat ini rasio pria dan wanita di Jepang kini mencapai 1:5, yang cukup tidak seimbang. 


Akibatnya, akhir-akhir ini banyak kejadian di mana wanita menyerang pria, atau bahkan ada suara-suara yang mendukung penerapan sistem poligami.


Di rumah ku, yang kini merupakan rumah tangga dengan orang tua tunggal, situasi ini memang tidak lagi jarang. 


Tentu saja, aku tidak memiliki saudara laki-laki, jadi seharusnya tidak ada pria di rumah ku... tapi kenapa ada pria di rumah ku?


Terkejut, aku pun menoleh ke belakang.


"O...Onii-san!?"


"Ya. Yuka, selamat datang kembali."


Dengan senyum ramah, yang menyambut ku adalah Katasato Masato-san. 


Dia adalah orang yang ku hormati dan... orang yang ku cintai.


Tqpi, sekarang bukan saatnya untuk berpikir seperti itu, kenapa Masato-oniisan ada di rumah ku?


Maksud ku, kenapa dia dengan santainya menunggu kedatangan ku? Apa ini surga?


"Terima kasih atas kerja kerasmu hari ini, Yuka."


"Eh, tidak, maksud ku... iya...?"


Pikiran ki tidak bisa mengikuti keadaan yang sekarang. 


Apa yang sebenarnya terjadi...?


"Yuka, apa kau mau makan dulu? mandi dulu? Atau...?"


Ini... Ini adalah percakapan yang hanya pernah aku lihat di fiksi, dan sekarang terjadi tepat di depan ku. 


Aku menelan ludah dengan pelan, menunggu kata-kata berikutnya.


Kemudian Masato-oniisan tersenyum sedikit malu, seolah-olah menunggu jawaban ku.


"...Apa kau mau Onii-san?"


"Aku pilih Onii-san (tanpa ragu)."


Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut ku. 


Dengan kecepatan kilat, aku melepas sepatu ku dan hampir melompat ke pelukan Onii-san yang manis itu──


Beep beep beep, beep beep beep, beep beep beep.


"...Ya, memang begini sih..."


Itu adalah akhir yang bisa dianggap wajar, dalam suatu hal.


[TL\n: yahah, cuman mimpi, kasian jir.]


Sambil memberi chop pada kepala jam weker yang berbunyi keras menandakan pagi, aki menghela napas.


Akhir-akhir ini, aku sering bermimpi hal seperti ini. 


...Yah, tentu saja, salah satu alasannya adalah karena aku yang terlalu sering memikirkan Onii-san.


Aku meregangkan tubuhku, dan secara tidak sengaja, mataku tertuju pada bola basket yang terletak di samping tempat tidurku. 


Bola itu berada dalam kotaknya, dan kini hanya diam, tidak bergerak sedikit pun.


Aku teringat kejadian beberapa waktu lalu, ketika aku mendapatkan latihan keras dari para senpai ku. 


Sejujurnya, aku merasa cukup percaya diri kalo aku termasuk salah satu yang cukup pandai bermain basket di antara teman-teman sekelas ku dan senpai-senpai ku, dan aku sudah cukup siap menghadapi perlakuan seperti itu, yang memang biasa terjadi di sekolah.


Tapi, hari itu benar-benar buruk... 


Hingga aku merasa seperti akan pingsan saat itu juga.


"Latihanmu cukup menyenangkan ya."


Hanya dengan mengingatnya, perasaan yang aku rasakan waktu itu kembali mengalir di tubuh ku. 


Yang datang untuk menolong ku adalah Onii-san, orang yang aku cintai.


Seperti pangeran dalam cerita, Onii-san dengan gagah berani datang untuk menolong ku.


Aku sangat senang, dan sekali lagi aku bisa menyadari kalo aki benar-benar mencintainya, sampai-sampai rasa malu ku hilang begitu saja, dan aku memeluknya. 


Perasaan itu, aku rasa, aku tidak akan pernah melupakannya seumur hidupku.


...Tapi.


Aku membuka ke-2 tangan ku dan menatapnya.


Tangan ku yang masih kecil dan muda, tubuh ku yang masih belum berkembang.


Dengan kondisi ku yang seperti ini, rasanya Onii-san tidak akan melihat ki sebagai seseorang yang bisa menjadi pasangan. 


Aku bertanya-tanya, kalo aku sedikit lebih dewasa, bagaimana jadinya.


"Sigh..."


Akhir-akhir ini, aku terus-menerus memikirkan hal seperti ini. 


Aku pun kembali berbaring di tempat tidurku. 


Rasa kantuk ku sudah hilang, dan meskipun aku ingin tidur lagi, sepertinya aku sudah tidak bisa.


"...Apa yang akan terjadi kalo aku mengatakan kalo aku mencintainya, ya?"


Beberapa waktu setelah itu, di dalam selimut, aku hanya menatap foto Onii-san di Hp-ku.




Selanjutnya

3 Komentar

  1. Terimakasih 😁😊

    BalasHapus
  2. Mentok di volume 2 kah atmin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Vol 3 nya ada di trakteer oneday, kalo tertari silahkan klik garis tiga di ats dan pilih yg oneday, gua gak garap tu soalnya ni raw ni novel dari dia😅😅
      Gua yg garap vol 1 ampe 2 dan vol 3 nya dia yg garap sendiri, jadi gua gak bisa up vol 3 nya🥲

      Hapus

نموذج الاتصال